Sabtu, 18 Oktober 2014

Sikap Para Imam Terhadap Khilafiyah Fiqih

Oleh: Farid Nu’man Hasan

Muqadimah
Saat ini kita hidup pada zaman penuh fitnah, di antaranya fitnah iftiraqul ummah (perpecahan umat). Di antara banyak penyebab perpecahan itu adalah perselisihan mereka dalam hal pemahahaman keagamaan. Hanya yang mendapat rahmat dari Allah Ta’ala semata, yang tidak menjadikan khilafiyah furu’iyah (perbedaan cabang) sebagai ajang perpecahan di antara mereka. Namun, yang seperti itu tidak banyak. 
Kebanyakan umat ini, termasuk didukung oleh sebagian ahli ilmu yang tergelincir dalam bersikap, mereka larut dalam keributan perselisihan fiqih yang berkepanjangan. Mereka tanpa sadar ‘dipermainkan’ oleh emosi dan hawa nafsu. 
Untuk itulah tulisan ini kami susun. Mudah-mudahan kita bisa meneladani para Imam kaum muslimin, mengetahui kedewasaan mereka, dan sikap bijak dan arif mereka dalam menyikapi perselisihan di antara mereka.

Selasa, 02 September 2014

Rahasia Nama "Abu Lahab" Dalam Al-Quran


Para penentang dakwah Rasulullah di awal-awal masa kenabian jumlahnya sangat banyak. Namun hanya satu orang saja yang namanya disebut dalam Al-Qur’an, yaitu Abu Lahab. Bahkan namanya diabadikan menjadi nama salah satu surat, yaitu surat Al-Lahab.
Jika dilihat dari sisi tindak kejahatannya, sungguh banyak tokoh musyrik Quraisy yang lebih jahat daripada Abu Lahab. Misalnya Abu Jahal, dialah tokoh musyrikin yang telah membunuh dua sahabat Nabi, yakni Yasir dan Sumayyah. Bahkan Abu Jahal juga nyaris membunuh anak Yasir yang bernama Ammar, kalau saja ia tidak memenuhi keinginan gembong musyrikin itu untuk mengucapkan kata-kata kekufuran karena tidak tahan atas penyiksaan yang diterimanya.

Jumat, 09 Mei 2014

Memahami Mahawir Dakwah


Akhi al-Karim, masih ingatkah tabiat jalan dakwah yang materinya telah kita terima dahulu? Jalan dakwah yang kita lalui ini sangatlah panjang. 
Karenanya, kita harus menitinya dengan penuh keteguhan dan keuletan, membuat langkah-langkah maju secara bertahap dan strategi bernafas panjang wajib dilakukan agar perjalanan bisa sampai di ujung tujuan.
Jalan dakwah penuh dengan halangan dan rintangan, penuh dengan onak dan duri bahkan godaan dan tipuan yang menyesatkan. Karenanya kita harus menempuh jalan itu dengan melipatgandakan kesabaran. 
Sabar membimbing dan menuntun kawan seperjuangan atau kawan yang dahulu pernah dalam bimbingan kita, sabar menerima nasihat dan kritik yang bermanfaat atau kritik yang hanya sekedar kritik, sabar dan menahan diri dari godaan dan rayuan duniawi yang melalaikan dan menyengsarakan. Karena semakin jauh perjalanan ditempuh semakin berat ujian dan cobaan menghadang.

Senin, 05 November 2012

Syarah Ushul Isyrin Imam Syahid Hasan Al-Banna


1. Islam Adalah Agama Universal 
Islam adalah rahmat. Rahmat yang dimaksudkan oleh imam Syahid Hasan Al-Banna disini adalah perasaan lemah lembut dalam hati yang mendorong manusia untuk menolong orang-orang lemah dan membutuhkan, memaafkan orang yang salah, tidak melakukan balas dendam terhadap perbuatan jahat orang lain dan selalu bersimpati atas bencana yang menimpa orang lain. Sifat-sifat ini merupakan akhlak yang tinggi jika digunakan pada tempat yang sewajarnya.
Sifat rahmat dan belas kasih hanyalah wujud dan berfungsi pada saat dapat menolong pelaksanaan hukum-hukum Allah. Perbuatan seseorang yang menyakitkan kita selalu diupayakan untuk dimaafkan. Pemberian maaf yang diberikan oleh setiap orang dan berusaha menahan diri dari melakukan balas dendam dianggap sebagian daripada rahmat.
Rahmat dan belas kasihan diberikan kepada mereka yang lemah, miskin, mereka yang terpisah dari keluarga, orang-orang sakit, orang tua dan orang-orang yang membutuhkan kepada bantuan dan pertolongan. Perasaan rahmat dan belas kasihan juga diwujudkan di kalangan Ikhwan Muslimin sewaktu mereka membentuk masyarakat Islam dan berusaha menyebarkannya dengan corak Islam. Dan perasaan ini senantiasa ada di kalangan mereka; baik secara diam-diam atau terang-terangan, walaupun kita lebih mengutamakan secara diam diam. 

Senin, 26 Desember 2011

Tarbiyah dzatiyah

Tak ada makna bagi keberhasilan proses tarbiyah rasmiyah tanpa berkembangnya kemampuan seorang mutarabbi mengaktualisasikan dirinya bagi nukhbah (kadernya) yang dinamis, sensitif dan bijak ( hay, hassas, hakim).
Cermatilah qasha-shu’l haq, dari alqur’an maupun Al-Hadist, lihatlah kecemerlangan tarbiyah dzatiyah tokoh-tokoh sejarah. Sebaliknya, kegagalan tarbiyah dzatiyah pada ummat-ummat terdahulu, khususnya Bani Israil menjadi traffic light yang jelas, tak patut para pendatang berikutnya terjerumus kejurang yang sama.
Keberhasilan sistem tarbiyah membangun SDM telah menempatkan putera puterinya pada posisi yang dihormati (dan dicemburui). Tarbiyah adalah trade mark bagi produk unggulan sumber daya da’wah, tanpa memustahilkan wujudnya limbah produksi. Limbah itu dapat berbentuk sikap membanggakan status ’terdaftar” di masyarakat tarbiyah tanpa kemauan cukup untuk menyesuaikan dengan tuntutan tarbiyah. Dapat juga berbentuk sikap elitis yang sukar hadir dan berbaur di tengah masyarakat sesuai dengan prinsip “ yakhtalithun walakin yatamayyazun “.

Senin, 14 November 2011

Iman - Islam - Ihsan 01

Hadits Ke-dua



Dari Umar bin Khaththab ra yang berkata,

Rabu, 02 November 2011

Pemuda sebagai Basis Operasional dan Kaderisasi

Yakinkah anda jika ada yang menyatakan sebagian besar pelaku Peristiwa 27 Juli 1996 yang lalu adalah mereka yang tergolong pemuda ? Tampaknya kita akan menganggukkan kepala tatkala menjawab pertanyaan itu. Tayangan televisi dan gambar-gambar di koran atau majalah memperlihatkan bahwa sebagian besar yang terlibat dalam aksi itu adalah para pemuda.
Jika ditilik, bukan hanya PRD (Partai Rakyat Demakratik) saja yang melibatkan pemuda. Hampir seluruh gerakan di dunia, sejak zaman purba hingga zaman satelit inl, melakukan langkah yang sama.