Senin, 14 November 2011

Iman - Islam - Ihsan 01

Hadits Ke-dua



Dari Umar bin Khaththab ra yang berkata,

  • “Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah saw pada suatu hari. Tiba-tiba muncullah pada kita orang yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorangpun dan kami yang kenal dengannya. orang tersebut duduk di dekat Rasulullah saw, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau dan meletakkan kedua tangan_nya ke kedua paha beliau. Orang tersebut berkata, ‘Hai Muhammad, terangkan Islam kepadaku. ’
    Rasulullah saw bersabda, ‘Islam ialah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitu llah jika engkau mendapatkan jalan kepadanya.’ orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar ‘Kami heran padanya; ia bertanya kepada Rasulullah saw, namun ia juga membenarkan beliau.
    Orang tersebut berkata lagi ‘Terangkan iman kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul_-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir; baik buruknya. ’
    Orang tersebut berkata, ‘Engkau berkata benar, terangkan ihsan kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. ’
    Orang tersebut berkata, ‘Terangkan hari kiamat kepadaku.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih tahu dari penanya.’
    Orang tersebut berkata, ‘Terangkan kepadaku tanda-tanda hari kiamat. ’
    Rasulullah saw bersabda, ‘Budak wanita melahirkan majikannya, engkau lihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir dan penggembala kambing saling meninggikan bangunan.’
    Setelah itu, orang tersebut pergi dan aku tetap berada di tempat lama sekali hingga akhirnya Rasulullah saw bersabda kepadaku, ‘Hai Umar tahukah engkau siapa penanya tadi?’ Aku menjawab ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Orang tadi adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kepada kalian “ (Diriwayatkan Muslim).


Hadits di atas diriwayatkan Muslim tanpa Al Bukhari. Ia meriwayatkannya dari jalur Kahmas dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya’mar yang berkata, “Orang yang pertama kali berbicara tentang bid’ah qadariyah di Basrah ialah Ma’bad Al Juhari. Kemudian aku dan Humaid bin Abdurrahman Al Himyari berangkat haji atau umrah. Aku berkata, ‘Jika kita bertemu salah seorang sahabat saw, kita bertanya kepadanya tentang qadariyah.’ Kami bertemu Abdullah bin Umar bin Khaththab yang ketika itu masuk Masjidil Haram kemudian aku dan sahabatku mendekapnya; aku di sebelah kanan Ibnu Umar sedang sahabatku di sebelah kirinya. Aku kira sahabatku akan melimpahkan pembicaraan kepadaku. Aku berkata, ‘Wahai Abu Abdurrahman (Ibnu Umar), di tengah-tengah kami muncul orang-orang yang membaca Al Qur’an dan mencari ilmu, dan menyebutkan keutamaan lainnya, mereka mengaku bahwasanya tidak ada takdir, dan bahwa segala sesuatu itu tidak didahului takdir.’ lbnu Umar berkata, ‘Jika engkau bertemu mereka, katakan kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka berlepas diri dariku. Demi Dzat yang dipakai sumpah oleh Ibnu Umar, seandainya salah seorang dari mereka mempunyai emas sebesar gunung Uhud, maka tidak diterima darinya hingga ia beriman kepada takdir.’ Ibnu Umar berkata lagi, ‘Bapakku, Umar bin Khaththab berkata kepadaku bahwa ia berkata, ‘Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah saw pada suatu hari’ Ibnu Umar bin Khaththab menyebutkan hadits tersebut dengan utuh. ”
Muslim juga meriwatkan hadits tersebut dari jalur lain; sebagiannya merujuk kepada Abdullah bin Buraidah dan sebagian yang lain merujuk kepada Yahya bin Ya’mar. Muslim menyebutkan bahwa di sebagian redaksi hadits tersebut terdapat penambahan dan pengurangan.

Ringkasan
01. Hadits dari Umar bin Khaththab r.a.
02. Ketika di samping Rasulullah saw muncul seseorang.
03. Pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak dalam perjalanan dan tidak ada yang kenal.
04. Duduk di dekat Rasulullah saw, menyandarkan kedua lututnya ke lutut beliau dan meletakkan kedua tangan_nya ke kedua paha beliau.
  • Tanya : Terangkan Islam kepadaku.
    Jawab : Islam ialah hendaknya engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang 0000..utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.
    Tanya : Terangkan iman kepadaku.
    Jawab : Hendaknya engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul_-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir; baik buruknya.
    Tanya : Terangkan ihsan kepadaku.
    Jawab : Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
    Tanya : Terangkan hari kiamat kepadaku.
    Jawab : Orang yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih tahu dari penanya.
    Tanya : Terangkan kepadaku tanda-tanda hari kiamat.
    Jawab : Budak wanita melahirkan majikannya, engkau lihat orang yang telanjang kaki, telanjang badan, fakir dan penggembala kambing saling meninggikan bangunan.’

05. Rasulullah saw bersabda kepadaku : Hai Umar tahukah engkau siapa penanya tadi ?
Aku menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.
Rasulullah saw bersabda : Tadi adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kepada kalian “
06. Hadits di atas diriwayatkan Muslim tanpa Al Bukhari.
07. Diriwayatkan dari Kahmas dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya’mar yang berkata :
  • a. Orang pertama bicara Bid’ah Qadariyah di Basrah ialah Ma’bad Al Juhari.
    b. Aku dan Humaid bin Abdurrahman Al Himyari haji atau umrah bertemu Abdullah bin Umar bin Khaththab
    • Tanya : Ada orang yang mengaku bahwasanya tidak ada takdir, dan bahwa segala sesuatu itu tidak didahului takdir.
      Jawab : Katakan aku berlepas diri dari mereka dan mereka berlepas diri dariku.
      Seandainya salah seorang dari mereka mempunyai emas sebesar gunung Uhud, maka tidak diterima darinya hingga ia beriman kepada takdir.’
      Bapakku, Umar bin Khaththab berkata kepadaku bahwa ia berkata, ‘Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah saw pada suatu hari’ Ibnu Umar bin Khaththab menyebutkan hadits tersebut dengan utuh. ”

08. Muslim juga meriwatkan hadits tersebut merujuk kepada Abdullah bin Buraidah dan kepada Yahya bin Ya’mar.
09. Muslim menyebutkan bahwa di sebagian redaksi hadits tersebut terdapat penambahan dan pengurangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar